Cara Deteksi Autisme Dari Tangisan Bayi
Autisme bisa dideteksi dari berbagai macam cara. Termasuk diantaranya adalah dari tangisan bayi. Sudah sewajarnya bayi yang baru lahir itu menangis. Bahkan akan menimbulkan kekhawatiran jika bayi yang dilahirkan tidak menangis.
Cara deteksi autisme dari tangisan bayi ini merupakan salah satu cara yang mungkin bisa membantu anda untuk mendeteksi autisme dari tangisan bayi atau anak anda. Seperti yang kita ketahui, pada umumnya bayi atau anak berusia setahun sering kali menangis ketika si bayi/anak merasa tidak nyaman, merasa sakit, dan lapar. Maka dari itu, tangisan dari seorang anak atau bayi merupakan salah satu kode yang mengharuskan orang tuanya untuk mengerti apa yang diinginkan oleh sianak tersebut.Akan tetapi, tidak semua tangisan dari anak atau bayi itu sama, terkadang kita mendengar ada seorang bayi yang suara tangisannya lebih tinggi dari suara tangisan bayi lain sehingga anda harus menyelidiki apa maksud dari tangisan tersebut.
Dan berikut ini cara deteksi autisme dari tangisan bayi yang bisa kita lihat dengan seksama
Dilihat dari beberapa info bahwa cara deteksi autisme dari tangisan bayi bisa dilihat atau didengar dari tangisan anak/bayi tersebut. Menurut analisis komputer, penelitian menemukan bhawa seorang bayi yang memiliki kecenderungan lebih tinggi pada autis selalu membuahkan tangisan yang keras dengan suara tangisan yang berbeda da lebih keras dari bayi yang lainya. Tidak hanya tangisan yang keras atau melengking, tetapi didalam tangisan tersebut juga terdengar nada lain yang menemani tangisan si bayi tersebut, umpamanya seperti nada-nada yang dihasilkan dari tenggorokan si bayi tersebut.
Selain suara tangisan yang lebih melengkin dan berbeda dari saura tangisan bay yang lainnya, untuk bayi yang cenderung lebih tinggi pada autis memiliki suara tangisan yang lebih tegang serta benar-benar keras. Beberapa riset menunjukan bahwa pada mulanya ditemukan seorang anak berumur setahun yang menderita autis mempunyai nada tangisan yang tidak sama dengan anak biasa. Sedangkan sindrom autis mulai dapat didiagnosa pada anak tersebut berumur 6 tahun.
Mendeteksi gejala autis sejak dini seperti ini dapat membawa dampak besar pada masa depan anak anda. Semakin awal menemukan indikasi seperti ini, maka semakin banyak juga saat-saat orang tua untuk mengoptimalkan perawatan pada si buah hati. Dan itulah cara deteksi autisme dari tangisan bayi yang dapat kami rangkum dalam artikel kesehatan hari ini. Semoga artikel kesehatan ini bisa membantu anda dan bermanfaat bagi anda semua.
0 Response to "Cara Deteksi Autisme Dari Tangisan Bayi"
Post a Comment