ANOREXIA NERVOSA! Penyakit Mematikan Akibat DIET

Assalamualaikum?
Hai pembaca setia blog ane apa kabar sore ini?
Hem meskipun suasananya mendung , tapi tetap semangat beraktivitas ya guys?
Nah dari pada melongo , Yuk bacain blog kite , kali ini kite bahas wacana dampak negatif dari diet ekstrim neh.

Guys sudah pasti setiap perempuan menginginkan tubuh yang ideal , langsing , bermacam-macam cara dilakuin supaya mampu dapat tubuh yang ideal. Sampai-sampai nggak tanggung-tanggung nih diet ekstrim dilakuin juga.
Memang kita juga nggak mampu menyalahkan mereka yang berkeinginan memiliki tubuh yang ideal , tetapi ada baiknya kita menysukuri apa yang Tuhan kasih untuk kita. Bener kagak tu ? hehehe

Wah udah pada penasaran nih kayaknya , pribadi aja yuk kite simakin apa sih anoreksia itu , yang disinggung-singgung sebagai penyakit yang diakibatkan akhir diet. Yuk , Come on guys ! :D

1. Anoreksia
Anoreksia merupakan suatu penyakit dimana seseorang membiarkan dirinya sendiri kelaparan alasannya ialah merasa tubuhnya terlampau gemuk dan berat tubuh berlebih. Penyakit ini biasanya menyerang remaja-remaja , terutama cukup umur wanita pada masa puber alasannya ialah di masa itu seorang cukup umur umumnya mulai menetapkan standar tubuh ideal mereka , biasanya langsing dan cenderung kurus.

ANOREXIA NERVOSA! Penyakit Mematikan Akibat DIET
Orang-orang penderita anoreksia sangat takut gemuk dan sebagai alhasil , mereka mampu menerapkan cara-cara diet ekstrim untuk menurunkan berat tubuh secara drastis dalam waktu sesingkat mungkin. Cara-cara tersebut antara lain dengan olahraga berlebihan , mengonsumsi laksatif untuk mendorong keluarnya sisa makanan , atau bahkan menghindari makan. Dengan melaksanakan diet berbahaya tersebut , berat tubuh mereka mampu turun hingga 15% dari berat tubuh normal sehingga tubuh mereka terlihat sangat kurus.

Walau demikian , seorang penderita anoreksia biasanya tetap berpikir bahwa tubuh mereka masih terlalu gemuk meskipun faktanya mereka sudah terlampau kurus , terserang penyakit , dan bahkan mendekati kematian.

Seorang penderita anoreksia menerapkan kebiasaan makan yang abnormal , dimana mereka aib dan tidak mau makan di depan khalayak umum atau menunjukkan seporsi makanan besar pada orang lain namun dirinya sendiri tidak mau makan. Orang-orang yang menderita penyakit ini didominasi oleh kalangan kelas ekonomi dan sosial tinggi , serta orang-orang yang pekerjaannya menuntut mereka untuk bertubuh kurus , menyerupai misalnya artis , penari , dan pelari jarak jauh.

2. Gejala Anoreksia
Ada beberapa gejala awal anoreksia yang perlu kita waspadai , salah satu diantaranya ialah berat berat tubuh yang tidak stabil dan tidak seimbang dengan umur , postur , serta tinggi tubuh (biasanya mencapai 15% di bawah berat normal). Berikut ini ialah gejala-gejala lain seseorang menderita anoreksia :
-Tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan berturut-turut (untuk wanita)
-Tidak mau dan menolak makan di depan umum
-Sering merasa gelisah
-Lemah
-Kulit kusam
-Nafas pendek-pendek
-Khawatir berlebih terhadap asupan kalori

Menderita anoreksia dapat menganggu kestabilan kerja sistem tubuh sehingga menimbulkan beberapa dampak buruk , antara lain : penyusutan tulang , kehilangan mineral , rendahnya suhu tubuh , detak jantung yang tidak teratur , gangguan permanen terhadap pertumbuhan tubuh , rawan terkena osteoporosis , bahkan juga bulimia nervosa. Selain itu , ada dampak lebih buruk lagi apabila seorang penderita anoreksia mengonsumsi laksatif alasannya ialah laksatif sangat berbahaya bagi tubuh. Laksatif ialah substansi yang akan memaksa tubuh mengeluarkan cairan serta makanan yang masih diproses di dalam usus sehingga nutrisinya tidak terserap sempurna. Laksatif juga mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang mungkin mampu terserap oleh tubuh. Penggunaan laksatif dalam jangka panjang mampu menimbulkan gangguan permanen pada kestabilan sistem pencernaan serta menyebabkan tubuh kekurangan banyak nutrisi.

Penderita penyakit anoreksia cenderung menyendiri untuk menyembunyikan gejala-gejala penyakitnya. Mereka umumnya merasa aib dengan tubuh mereka.
Karena tekanan fisik , penderita anoreksia umum mengalami perasaan gelisah , depresi , dan mudah tersinggung.
Takut akan kegemukan (obesitas)
Perhatikan adanya gangguan pola makan dan rutinitas berolahraga dan amati adanya kecenderungan obsesif. Penderita anoreksia akan mengurangi asupan kalori dan berolahraga pada level ekstrim untuk menurunkan berat badan.
Beberapa kepribadian menyerupai introvert (tertutup) , perfeksionisme , obsesif , rendah diri , dan kesulitan mengekspresikan emosi rentan terhadap anoreksia.
Penderita penyakit anoreksia cenderung tertutup dan menghindari pergaulan sosial untuk menutupi persoalan mereka diketahui orang lain.
Siklus menstruasi terhenti

3. Penyebab Anorexia Nervosa
Tidak diketahui secara khusus apa yang menyebabkan beberapa orang terkena anorexia. Seperti banyak penyakit lain , ini merupakan kombinasi faktor biologis , psikologis dan sosiokultural.

-Biologis
Beberapa orang secara genetik mudah terkena anorexia. Wanita muda dengan saudara kandung perempuan atau ibu dengan gangguan makan memiliki risiko yang lebih tinggi.

-Psikologis
Mereka dengan anorexia memiliki karakteristik yang berkontribusi terhadap anorexia. Sebagai pola mereka memiliki kepercayaan diri yang rendah. Mereka mungkin memiliki kepribadian obsesif-kompulsif bawaan yang membuatnya lebih mudah untuk tetap melaksanakan diet ketat dan tidak makan saat lapar. Mereka mungkin juga memiliki sifat perfeksionis yang tinggi , dengan maksud mereka tidak akan berpikir bahwa mereka telah cukup kurus.

-Sosiokultural
Kultur negara barat sering menanamkan dan mempertebal impian untuk kurus. Media banyak menayangkan gambar model atau pemeran bertubuh kurus. Kesuksesan dan keberhasilan selalu dikaitkan dengan tubuh kurus. Faktor pertemanan sebaya dapat menjadi alasan untuk menjadi kurus , khususnya pada gadis muda. Bagaimanapun , anorexia dan gangguan makan lain telah ada semenjak berabad lalu , menunjukkan bahwa sosiokultural bukanlah semata-mata menjadi penyebab.

-Faktor risiko
Anorexia lebih banyak terjadi pada wanita meskipun baik laki-laki maupun wanita dapat juga mengalami anorexia. Anorexia lebih umum terjadi pada mereka yang berusia remaja.

-Genetik.
Para hebat menemukan area pada kromosom 1 menunjukkan kekerabatan peningkatan risiko anorexia nervosa. Sebagai komplemen , anorexia nervosa menurun pada keluarga.

Mereka yang mengalami kenaikan berat tubuh akan merasa rendah diri. Perubahan berat tubuh ini akan memicu seseorang untuk memulai diet yang ekstrim.
Masa transisi. Ketika gres pindah sekolah , rumah atau pekerjaan , putusnya kekerabatan , atau maut atau sakit yang diderita oleh mereka yang dicintai , perubahan tersebut dapat membawa tekanan emosional dan meningkatkan risiko anorexia nervosa.
Olahraga , pekerjaan dan kegiatan seni. Beberapa bidang pekerjaan , olahraga dan seni yang menuntut tubuh kurus dapat meningkatkan risiko anorexia bagi mereka yang berkecimpung di dalamnya.

Media yang secara rutin menunjukkan gambar model dan pemeran yang kurus dapat membuat penggemarnya ingin memiliki tubuh menyerupai mereka dan menempatkan risiko anorexia terhadap mereka yang ingin menyerupai model dan pemeran tersebut.

4. Penanganan Untuk Penderita Anoreksia
Apabila Anda mengetahui seorang penderita anoreksia , pertama-tama beri lah dorongan kepada mereka untuk mengatur pola makan dengan benar dan beri tahukan ancaman anoreksia. Namun apabila perjuangan Anda belum berhasil juga , Anda mampu membawa orang tersebut ke dokter atau konsultan kesehatan alasannya ialah mereka dapat membantu penderita anoreksia memerangi penyakitnya.

- Tips mencegah penyakit anoreksia
a. Ajari anak bahwa makan dan olahraga penting untuk kesehatan , bukan untuk memiliki tubuh               “sempurna”.
b. Jangan meminta anak melaksanakan diet , kecuali anak tersebut mengalami kelebihan berat tubuh             yang signifikan.
c. Untuk membantu mencegah anorexia , pastikan anak mengkonsumsi makanan yang cukup serta            tidak melaksanakan olahraga pada tingkat ekstrim.
d. Berkomentar faktual terhadap bentuk tubuh seseorang.

5. Komplikasi akhir penyakit anoreksia
Penderita penyakit anoreksia memiliki peluang untuk mengalami banyak sekali komplikasi , menyerupai maut , anemia , jantung bermasalah , tulang rapuh , paru-paru bermasalah , menstruasi terganggu bagi perempuan atau testosteron berkurang bagi pria , gangguan pencernaan , keanehan kadar elektrolit tubuh , serta gangguan ginjal.

Uuuuwiiihh , Ngeri kagak tuh , Memang tubuh yang ideal dan paras yang cantik sangat mendukung untuk mampu Percaya Diri jikalau kata anak muda tu PD geto , Hehhee , tapi jikalau itu menyiksa kenapa mesti dilakukan sih?
Ntar bukannya tubuh yang ideal yang didapat , malah kayak gambar-gambar yang ane post lagi , kan ngeri guys.

Intinya satu , cantik itu memang perlu , tapi kita juga harus berpikir jangka panjang dari dampak yang ditimbulkan , lebih baik menysukuri nikmat yang udah Tuhan kasih ke kita guys , banyak bersyukur makan nikmat akan ditambah , Cantik hatinya yang paling penting.

Okay see you next time guys , 
Thanks untuk kunjungannya , Jangan bosen ya pantengin blog kite , 
Semoga bermanfaat. Aamiin



0 Response to "ANOREXIA NERVOSA! Penyakit Mematikan Akibat DIET"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel