Cegukan Pada Bayi, Berbahayakah? Bagaimana Cara Mengatasinya?

Cegukan Pada Bayi

Untuk seorang ibu, khususnya yang gres pertama kali mempunyai bayi, mungkin anda akan merasa khawatir dikala melihat bayi anda cegukan. Sebenarnya apa sih cegukan itu? apa itu penyebabnya? ancaman atau tidak bagi bayi kita? untuk mengetahui jawabannya, silahkan baca artikel ini hingga selesai. Karena pada artikel ini saya akan menjelaskan wacana cegukan pada bayi.

Apa Penyebab Cegukan Pada Bayi?

Tips Mengatasi Cegukan Pada Bayi

Gangguan yang satu ini juga kerap bikin cemas para ibu. Padahal, “Cegukan pada bayi bukan merupakan tanda penyakit tertentu,” ujar Dr. Najib Advani, Sp.A, MMed. Paed. dari Bagian Kesehatan Anak FKUI RSUPN Cipto Mangunkusumo. Menurut Dr. Najib, cegukan pada bayi mampu terjadi alasannya yaitu adanya kontraksi pada sekat rongga tubuh yang memisahkan rongga dada dan rongga perut (diafragma).

Cegukan pada bayi bukanlah sesuatu yang berbahaya, berbeda halnya dengan cegukan pada orang dewasa, alasannya yaitu mampu jadi itu yaitu gejala dari suatu penyakit.

Biasanya cegukan pada bayi akan hilang dengan sendirinya dan tak berbahaya bagi si bayi itu. bila bayi mengalami cegukan, kita mampu memberinya air hangat. Berbeda lagi bila bayinya sudah agak besar, berikan gula pasir tanpa dicairkan sebanyak satu sendok teh. Namun bila cegukan pada bayi masih berlanjutnya dalam taraf yang tidak normal, segera bawa ke dokter, anjur Dr. Najib. Walaupun tidak berbahaya, bila cegukan pada bayi berlangsung lama, dapat mengganggu bayi itu sendiri, misalnya bayi jadi rewel hingga tidak mau makan kan ancaman mampu menjadikan bayi itu sakit. Untuk itu bawalah ke dokter, untuk mengetahui bagaimana solusinya. Biasanya dokter akan menawarkan obat untuk mengurangi kontrasi, biar cegukan dapat berhenti.

Bagaimana Cara Menghilangkan Cegukan Pada Bayi?

menyerupai yang sudah dikatakan diatas, ibu tidak perlu panik dikala bayi anda mengalami cegukan, alasannya yaitu cegukan pada bayi bukanlah merupakan sesuatu yang berbahaya. Ibu dapat melaksanakan hal-hal berikut ini untuk mengobati cegukan pada bayi :

1. Jika bayi cegukan dikala menyusui

bila bayi mengalami cegukan dikala menyusu, anda dapat merubah posisi menyusui. Kemudian terus susui hingga cegukannya benar-benar hilang.

2. Perhatikan bayi anda

Coba perhatikan bayi anda, apakah bayi anda menyusu ia dalam keadaan damai atau terlalu bersemangat, hingga balasannya udara masuk ke diafragma.

3. Perhatikan posisi menyusui

Bayi cegukan mampu terjadi alasannya yaitu posisi menyusui yang kurang tepat/ kurang nyaman bagi bayi. Posisi menyusui yang benar yaitu puting dan areola masuk ke verbal bayi, bayi berada dalam garis lurus dengan lengan bayi, serta perut bayi berhadapan dengan perut ibu.

4. Sandarkan Bayi

bayi anda masih belum berhenti cegukan? Sandarkan bayi tegak menghadap Anda dengan kepala di pundak Anda, lalu tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut, menyerupai ketika Anda menyendawakannya. Tindakan ini mampu mendorong udara ke atas dan menghentikan cegukan. Lakukan hingga cegukan benar-benar berhenti setelah itu, susui ia kembali.

5. Cek Jenis Botol Dot

Apakah bayi anda minum dari botol dot? Bila bayi minum dari botol, perhatikan apakah botolnya memiliki regulator dan lubang pada dot bayi. Pilihlah botol dengan lubang dot yang lebih kecil biar bayi mampu mengatur ritme menyedot susu sehingga tidak cegukan.

6. Berikan makanan pendamping asi secara perlahan

Jika bayi anda sudah mendapat makanan pendamping ASI, berikan makanan dalam jumlah sedikit demi sedikit dan perlahan-lahan. biar tidak tersendat.

Nah itulah sedikit info wacana cegukan pada bayi yang mudah-mudahan dapat menawarkan wawasan dan manfaat bagi kita semua, khususnya untuk ibu-ibu yang gres pertamakalinya memiliki seorang bayi dalam menangani duduk perkara pada bari, menyerupai bayi yang sering cegukan.

Baca juga beberapa artikel keren dibawah ini :

sumber :

http://id.theasianparent.com/cegukan-pada-bayi/

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/bayi/tips/tips.mengusir.cegukan.pada.bayi/001/005/782/1/1

Cegukan Pada Bayi, Berbahayakah? Bagaimana Cara Mengatasinya?