Terapi Ozon untuk Penyakit Diabetes

Yang dialami Penderita Diabetes

Gaya dan contoh hidup tidak sehat menyebabkan timbulnya beberapa penyakit berbahaya, salah satunya diabetes mellitus. Penyakit diabetes mellitus seringkali mendapat julukan “Silent Killer”, alasannya kebanyakan kasus penderita diabetes tidak pribadi meninggal, tapi mengalami penurunan kualitas hidup yang menimbulkan terganggunya produktivitas penderita yang kesannya berujung pada kematian.
Sebenarnya apa sich yang dialami penderita diabetes mellitus? Penderita diabetes mellitus mengalami gangguan metabolisme yang diakibatkan fungsi pankreas dalam memproduksi insulin mengalami gangguan. Padahal menyerupai yang kita ketahui, fungsi Insulin sangat penting bagi tubuh sebagai pengatur agak makanan yang kita konsumsi bisa dirubah menjadi energi.
Kaprikornus apabila fungsi pankreas berhenti dalam memproduksi insulin atau insulin yang dihasilkan tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, maka akan mengganggu distribusi glukosa. Nah, glukosa yang tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh akan tertimbun dalam fatwa darah. Apabila jumlah glukosa dalam darah berlebihan (hiperglikemia), maka darah akan menjadi kental dan memperlambat alirannya yang kesannya menimbulkan terganggunya fungsi sebagai pengangkut oksigen. Padahal oksigen sangat diperlukan tubuh untuk aben gula menjadi energi sehingga tubuh bisa bekerja secara optimal.
Apabila kondisi tersebut dibiarkan, maka akan menimbulkan beberapa gejala, diantaranya : tubuh akan kehilangan tenaga, sakit kepala, kelelahan, jantung berdebar-debar, perubahan suasana hati, dan lain sebagainya. Selain itu terganggunya insulin juga menimbulkan kadar lemak dalam pembuluh darah menjadi berlebihan yang mengantarkan pada resiko lanjutan, antara lain : pengerasan pada pembuluh darah arteri, komplikasi stroke dan gagal ginjal.

Terapi Ozon, Kabar Baik untuk Penderita Diabetes

Penggunaan ozon bukan hal yang asing, alasannya sudah lama dikenal oleh dunia medis dapat membantu mengobati aneka macam penyakit, salah satunya diabetes mellitus. Terapi ozon dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita. Terapi Ozon bagi penderita diabetes sangat penting sebagai pendukung yang sangat efektif bagi pengobatan konvensional yang tengah dijalankan. Terapi Ozon dilengkapi dengan sistem yang cukup mutakhir, yakni Polyatomic Oxygen Apheresis Theraphy yang membuat dosis Ozon untuk pengobatan menjadi lebih efektif pencapaiannya. Cara kerja Ozon yaitu dengan menurunkan kadar glukosa dalam darah dan juga meningkatkan suplai oksigen kedalam jaringan sehingga perkembangan dan gejala-gejala diabetes bisa dihambat dan juga diatasi dengan sempurna.
Efek kasatmata penderita diabetes tipe 1 dan 2 yang didapatkan dari terapi ozon, diantaranya :  glukosa dalam darah menurun, perbaikan poliuria (kebiasaan sering kencing di malam hari), hilangnya rasa sering haus, tubuh tidak lagi lemas, gatal-gatal pada kulit menghilang, dan penggunaan obat anti diabetik menurun 20 sampai 25%. Berapa lamakah efek kasatmata terapi ozon bisa bertahan? efek kasatmata tersebut bisa bertahan tiga sampai enam bulan lamanya.

Dimanakah Kita bisa menerima Terapi ozon Sistem Polyatomic Oxygen Apheresis Theraphy?

Kita bisa menerima Terapi ozon dnegan sistem Polyatomic Oxygen Apheresis Theraphy di Stanford Medical Centre yang beralamat di Jl. Transmigran Kp. Bandan No. 7 Jakarta Utara, telp. (021) 690-4886 dan (021) 692-4210. Untuk info lebih lanjut, hubungi Dr. inggriani, yang merupakan Ozon therapist di Stanford Medical Center. Adapun Jam Prakteknya yaitu : Senin - Jumat pukul 08.30 - 17.00 dan Sabtu pukul 08.30 - 15.00

0 Response to "Terapi Ozon untuk Penyakit Diabetes"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel