PENYAKIT ANEMIA B12 PADA IBU HAMIL
Ibu hamil ialah orang yang memerlukan perhatian khusus dalam hal pemenuhan kebutuhan akan gizi, termasuk juga kebutuhan akan vitamin B12 karena kadar Hb ibu hamil yang diharapkan meningkat dibanding sebelumnya. Namun kebutuhan akan vitamin B12 dapat kurang terpenuhi oleh adanya konsumsi yang kurang akan makanan yang mengandung vitamin B12 misalnya karena ibu hamil tersebut ialah vegetarian padahal vitamin B12 banyak terkandung dalam protein hewani, kurang dalam konsumsi karbohidrat dan kelebihan konsumsi vitamin C, paparan materi bakar, asap rokok, insektisida, zat kimia dan zat toksik.
Namun tidak hanya faktor ekstrinsik saja yang dapat meneyebabkan kekurangan vitamin B12 gangguan dalam proses absorpsi juga akan menjadi duduk perkara misalnya oleh karena gangguan yang terjadi di lambung ataupun juga kurangnya asupan akan protein. Selain hal diatas penyakit juga dapat mensugesti absorpsi vitamin B12 misalnya penyakit Crohn atau penyakit yang bekerjasama dengan cacing dan basil pengganggu absorpsi vitamin. Dalam tahap presimtomatis ini belum ditemukan akan tanda kekurangan vitamin B12 karena dibutuhkan waktu hingga 2-4 tahun untuk munculnya gejala anemia vitamin B12. Sehingga apabila seorang yang kekurangan konsumsi vitamin B12 dapat segera dilakukan identifikasi dengan melalui metode dietetik baik melalui food balanced sheet atau metode lain sehingga apabila dilakukan pemeriksaan ibarat itu dapat dilakukan pencegahan sedini mungkin yang mampu dilakukan dengan promosi kesehatan, perbaikan konsumsi vitamin B12 dan juga menjaga sanitasi lingkunagn sekitar.
Namun tidak hanya faktor ekstrinsik saja yang dapat meneyebabkan kekurangan vitamin B12 gangguan dalam proses absorpsi juga akan menjadi duduk perkara misalnya oleh karena gangguan yang terjadi di lambung ataupun juga kurangnya asupan akan protein. Selain hal diatas penyakit juga dapat mensugesti absorpsi vitamin B12 misalnya penyakit Crohn atau penyakit yang bekerjasama dengan cacing dan basil pengganggu absorpsi vitamin. Dalam tahap presimtomatis ini belum ditemukan akan tanda kekurangan vitamin B12 karena dibutuhkan waktu hingga 2-4 tahun untuk munculnya gejala anemia vitamin B12. Sehingga apabila seorang yang kekurangan konsumsi vitamin B12 dapat segera dilakukan identifikasi dengan melalui metode dietetik baik melalui food balanced sheet atau metode lain sehingga apabila dilakukan pemeriksaan ibarat itu dapat dilakukan pencegahan sedini mungkin yang mampu dilakukan dengan promosi kesehatan, perbaikan konsumsi vitamin B12 dan juga menjaga sanitasi lingkunagn sekitar.
Apabila kekurangan konsumsi vitamin B12 berlangsung terus menerus minimal 2 tahun maka badan akan menyesuaikan diri dan merespon kondisi tersebut dengan menggunakan sisa cadangan vitamin B12 yang masih tersimpan dalam organ hati apabila masih ada untuk digunakan dalam produksi eritrosit, namun apabila jumlah cadangannya tidak mencukupi maka akan terjadi perubahan kimia dalam badan ibu hamil tersebut akan tetapi gejalanya belum tampak dari luar, sehingga dalam tahap ini peemeriksaan biokimia ialah hal yang paling sempurna dalam melaksanakan pencegahan secara sekunder. Dalam pemeriksaan biokimia tersebut akan dihasilkan serum dibawah mikroskopnya megaloblas, Hipokrom, Anemia mikrositer, selain itu juga dapat dilakukan pemeriksaan kadar vitamin B12 dalam darah dan pemeriksaan kadar Hb, namun untuk menentukan karena kekurangan B12 dapat dilakukan tes Scilling dengan menunjukkan sejumlah kecil vitamin B12, radioaktif per oral untuk melihat daya ukur penyerapannya dan diberikan juga factor instrinsik dan vitamin B12 untuk melihat penyerapannya.
Apabila ibu hamil tersebut tidak melaksanakan pencegahan, maka proses kekurangan vitamin B12 akan berlansung terus menerus hingga ke tahap klinik, yang mana dalam keadaan ini sudah muncul adanya tanda yang tampak dari luar yaitu munculnya gejala 5L, gangguan saraf diujung mata dan jari, penurunan BB. Apabila gejala kekurangan sudah tampak maka akan dapat dilakukan pencegahan tersier untuk mencegah dampak yang lebih parah dapat dilakukan dengan pengobatan secara eksklusif melalui pinjaman makanan yang banyak mengandung vitamin B12, pinjaman vitamin B12 atau kalau terjadi gangguan pada absorpsi vitamin B12 dapat dilakukan pinjaman vitamin B12 melalui penyuntikan IM untuk mencegah komplikasi lebih lanjut karena kekurangan vitamin B12 pada ibu hamil tidak hanya berdampak pada ibu hamil tapi juga pada janin yang dikandungnya ibarat gangguan pertumpuhan syaraf, asam nukleat dan lain-lain. Padahal fenomena yang ada dimasyarakat ketika ini ialah mereka melaksanakan ceck up kesehatan apabila sudah muncul gejala dalam tubuhnya, padahal gejala tersebut muncul setelah adanya beberapa perubahan reaksi kimia dalam tubuh. Sehingga sering kali kekurangan vitamin B12 sudah berlangsung agak lama dan dampaknya pun juga sudah parah.
Namun apabila upaya pengobatan sebagai bentuk pencegahan tersier tersebut berhasil maka dampak lanjut dari kekurangan vitamin B12 dapat sedikit dikurangi, namun alangkah lebih baiknya apabila seorag ibu hamil itu memenuhi kecukupan gizinya dengan baik dan menjaga sanitasi di lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya anemia Vitamin B12 tidah hanya pada ketika hamil akan tetapi jauh-jauh hari sebelum seorang ibu memutuskan untuk hamil.
Sumber :
Jaelani. 2011. Karya ilmiah anemia karena kekurangan vitamin B12. http://kelompok16bgr.wordpress.com/anemia-karena-kekurangan-vitamin-b12/ (Diakses tanggal 10 Maret 2012 pukul 22.54 WIB)
Sitesin. 2011.Anemia pernisousa (akibat kekurangan vitamin B12) http://kesehatansaya.com/2011/09/19/anemia-pernisiosa-defisiensi-vitamin-b12/ (Diakses tanggal 10 Maret 2012 pukul 22.54 WIB)
0 Response to "PENYAKIT ANEMIA B12 PADA IBU HAMIL"
Post a Comment