Mengapa Daging Babi diharamkan dalam Islam?

[Sesungguhnya Tuhan hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika) disembelih (disebut nama) untuk selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Tuhan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, QS Al Baqoroh ; 173].

Mengapa daging babi diharamkan dalam islam? Padahal ada yang mengatakan daging babi sangat lembut, empuk, dan maknyus. Naudzubillah, biar kita dan generasi kita dijauhkan dari mengonsumsi makanan yang diharamkan Tuhan SWT. 
Babi merupakan binatang yang paling kotor dan jorok sedunia, alasannya :
  • Babi suka memakan bangkai, kotoran manusia, dan kotorannya sendiri
  • Babi sangat suka daerah yang kotor dan tidak suka daerah yang bersih
  • Babi hewan yang pemalas. Semakin renta semakin malas
  • Babi binatang yang paling rakus dari binatang lainnya. Demi memuaskan kerakusannya, ia memakan semua yang ada dihadapannya. Jika sudah kenyang, ia memuntahkan lagi makanannya dan memakannya kembali.
Ternyata sifat dan kelakuan babi yang buruk diatas dapat menular kepada insan yang mengonsumsinya. Hal itu dikarenakan DNA babi seakan-akan dengan manusia. Hem, dari alasan tersebut, daging babi memang sudah tidak layak dikonsumsi loh. Ternyata tidak hanya itu saja. Mengapa daging babi diharamkan dalam islam? Apa yang diharamkan Allah, pastilah didalamnya terkandung keburukan. Demikian pula daging babi, menurut beberapa penelitian daging babi mengandung beberapa bibit penyakit, antara lain :
  • Daging babi mengandung cacing, virus, dan bakteri, antara lain : Cacing pita, Cacing spiral, Cacing tambang, Cacing paru, Cacing usus, Cacing Schistosoma, Virus kudis (Scabies), Virus cacar (Small pox), Bakteri Brucellosis suis, Bakteri kolera (Salmonella choleraesuis), Bakteri Tuberculosis (TBC), Parasit protozoa Toxoplasma gondii, Parasit protozoa Balantidium coli.
  • Daging babi termasuk carrier virus/penyakit Flu Burung (Avian influenza) dan Flu Babi (Swine Influenza).
  • Babi dapat menularkan beberapa penyakit, antara lain : tekanan darah tinggi,  pengerasan urat nadi, nyeri dada yang mencekam (Angina pectoris), dan radang pada persendian.
  • Daging babi merupakan penyebab utama penyakit kanker anus dan usus besar.
  • Daging babi menyebabkan kolesterol badan meningkat dan proses penguraian protein dalam badan menjadi lebih lambat.
  • Lemak punggung babi bersifat mudah mengalami oxidative rancidity, yang artinya secara struktur kimia sudah tidak layak untuk dikonsumsi.
  • Babi suka memakan tanah dalam jumlah besar, sehingga kulit orang yang mengonsumsi babi pasti akan mengeluarkan kedaluwarsa tidak sedap.
  • Darah babi mengandung asam urat paling tinggi.
  • Kantung urine babi sering bocor, sehingga urine babi akan mudah merembes ke dalam daging. Hal itu menimbulkan daging babi tercemar kotoran yang seharusnya dibuang bersama urine.
Satu alasan lagi yang membuat kita wajib menjauhi mengonsumsi daging babi, adalah : daging babi dapat membunuh “ghirah”orang yang mengonsumsinya. Hal itu alasannya sifat babi yang suka bekerja sama dengan temannya dalam melampiaskan hasrat s*ks walaupun kepada pasangannya sendiri. Tidak ada rasa cemburu, malu atau risih. Jadi, apabila seorang laki-laki mengonsumsi Babi, maka seorang laki-laki akan kehilangan rasa cemburu pada istrinya meskipun sang istri tengah bersama laki-laki lain. Dan, seorang bapak tidak akan cemburu atau was-was dikala menyaksikan putrinya bersama laki-laki abnormal (bukan muhrim). Demikian sebaliknya pada perempuan. Naudzubillah, biar isu diatas dapat memperkuat iman kita untuk menjauhi mengonsumsi makanan haram. Amiin. Oiya, sekali lagi, mohon maaf apabila ada kekhilafan.

0 Response to "Mengapa Daging Babi diharamkan dalam Islam?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel