4 Mitos Tentang DIsleksia yang harus dihilangkan

Mungkin kamu pernah melihat film india yang mengangkat tema anak Disleksia. Film yang dengan aktor Utama Amir Khan ini langsung menjadi film terbaik. Selain pesan moral yang diberikan. Ide yang baik dalam penggarapan film ini juga mampu mematahkan mitos yang salah tentang Disleksia.

Disleksia merupakan gangguan belajar pada anak, seperti kesulitan menulis dan membaca. Beberapa anak juga mengalami kesulitan untuk mengeja kata bahkan sulit berbicara. Gangguan ini tentu harus mendapatkan penanganan yang tepat. Namun sayang, masih banyak orang yang salah kaprah tentang disleksia.

Melansir laman Scientif Learning, Rabu (12/7/2017) berikut mitos soal disleksia.

BACA JUGA
10 Tanda Anda Mengonsumsi Gula Terlalu Banyak
Menyeramkan, Ini Bahaya Cabut Bulu Hidung

1. Disleksia hanya jenis gangguan

Banyak orang yang percaya jika disleksia hanya jenis gangguan membaca biasa. Padahal, untuk menentukan seseorang disleksia atau tidak harus melewati tes khusus.

2. Disleksia adalah tanda IQ rendah

Semua orang dengan IQ berapa pun bisa mengalami disleksia. Mitos yang berkembang, disleksia hanya terjadi pada orang-orang ber-IQ rendah saja, padahal gangguan ini bisa terjadi pada semua latar belakang dan tingkat kecerdasan.

3. Terbalik membaca kata atau huruf sudah pasti disleksia

Tidak semua anak yang membolak-balik huruf, kalimat, atau kata sudah pasti disleksia. Beberapa anak dengan disleksia memang mengalami masalah tersebut, tapi banyak juga yang tidak bermasalah.
4 Mitos Tentang DIsleksia yang harus dihilangkan
Saat anak belajar mengenal huruf, mereka akan menemukan bentuk huruf yang mirip (misal huruf b dan d) sehingga tidak semua anak yang salah mengartikan huruf dapat dipastikan disleksia.

4. Hanya terjadi pada anak laki-laki

Dr Sally Shaywitz bersama rekan di Yale University, yang pertama kali melakukan penelitian disleksia anak dalam Journal of American Medical Association, mengindikasikan bahwa disleksia bisa terjadi pada anak perempuan dan laki-laki.

Meskipun anak laki-laki didiagnosis lebih banyak dibanding anak perempuan, karena anak laki-laki cenderung menunjukkan masalah atau kekurangannya dengan duduk diam saat belajar di kelas.

0 Response to "4 Mitos Tentang DIsleksia yang harus dihilangkan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel