8 Penyakit Yang Perlu Diwaspadai Akibat BESER !!

Assalamualaikum...
Selamat Pagi dan selamat menikmati liburan final pekan untuk anda semua. Semoga acara yang dilakukan senantiasa berkah , , Aamiin.. :)

Postingan kali ini kita akan bahas  tentang overactive bladder (OAB) atau masyarakat awam sering menyebutnya dengan istilah BESER. Nah bagi anda yang sering ketoilet terus untuk buang air kecil , anda perlu waspada , karena beser ini bisa menyebabkan penyakit berbahaya loooohh ! Mau tau apa aja penyakit yang bisa ditimbulkan akhir beser??? Yuk Baca ! Cek!dOt !!!

Dalam istilah kedokteran , sering buang air kecil atau bagi orang awam dikenal dengan sebutan beser lebih dikenal dengan overactive bladder (OAB). Berdasar definisi dari International Continence Society (ICS) tahun 2002 , overactive bladder (OAB) diartikan sebagai kumpulan gejala: urgensi , dengan atau tanpa inkontinensia urgensi , biasanya disertai dengan frekuensi dan nokturia.

“Beser bisa dikatakan dengan kencing berkali-kali lebih dari 8x/hari , atau 1 kali/ 4 jam , selain itu juga si penderita sangat ingin berkemih ,” tutur Dokter seorang hebat penyakit dalam dan konsultan geriatri FKUI/RSCM , Dr Siti Setiati , SpPD K-Ger.

Penyakit ini lebih sering menimpa perempuan. Berdasarkan studi Asia Pacific Continence Advisory Board (APCAB) di negara-negara Asia , setidaknya 53 persen wanita di Asia terkena gejala overactive bladder. “Sekarang OAB tidak hanya dialami perempuan lanjut usia , tetapi juga pada perempuan di usia produktif (25-30 tahun) ,” ucap dokter yang biasa berpraktik di Nusantara Medical Center , Gedung Granadi , Kuningan.

Berikut beberapa mitos dan fakta mengenai beser yang perlu Anda ketahui guna mengurangi anggapan negatif atas permasalahan ini :

8 Penyakit Yang Perlu Diwaspadai Akibat BESER !!
1. Mitos: Beser hanya dapat terjadi pada orang bau tanah (lansia)

Fakta :
Meskipun resiko terjadinya beser meningkat seiring bertambahnya usia , siapapun dapat mengalami gangguan ini. Survey NAFC mengungkapkan , satu dari empat wanita berusia diatas 18 tahun mengalami beser.

Selain itu sepertiga pria dan wanita berusia 30-70 tahun juga mengalami kehilangan kontrol kandung kemih. Kebanyakan wanita justru mengalami beser pada usia final 40-an. Hilangnya hormon estrogen dikala menopause bisa melemahkan otot panggul sehingga memicu terjadinya lepas kontrol pada kandung kemih.

2. Mitos : Suara atau pikiran dapat memicu beser

Fakta :
Tidak hanya batuk , tertawa atau melompat yang dapat memicu terjadinya kebocoran urin , tiga dari sepuluh orang penderita beser mengalami urge incontinence atau beser dadakan dan berbeda dengan stress incontinence atau beser karena stress

Cara termudah memikirkan penyebab terjadinya beser dadakan ialah adanya kegagalan komunikasi antara otak dan sumsum tulang belakang. Hal ini menyebabkan terjadinya kegagalan pengendalian hasrat untuk mengeluarkan urin. Beser dadakan biasanya terjadi akhir mendengar bunyi mengalir , minum sejumlah cairan , dan sebagainya

3. Mitos: Harus minum sedikit mungkin

Fakta :
Menolak cairan masuk ke dalam badan secara budi terlihat menyerupai cara terbaik mencegah beser , namun hal itu salah. Kenyataannya , meminum banyak cairan , dalam dosis kecil sepanjang hari , ternyata bisa menghentikan kebocoran , meningkatkan kontrol kandung kemih , dan mengurangi aroma bau.

Konsumsi delapan ons air disertai makanan setiap harinya. Jangan konsumsi minuman dua jam sebelum Anda tidur. Untuk pencegahan , sebaiknya jauhi minuman yang mengandung kafein , minuman berkarbonasi dan jus jeruk.

4. Mitos : Tidak problem minum hanya disaat haus.

Fakta :
Saran konvensional yang mengharuskan seseorang mengonsumsi 64 ons air setiap harinya tidaklah harus diikuti. Sekitar 80 persen asupan yang masuk ke dalam badan justru berasal dari cairan , dan sisanya berasal dari makanan. Pakar menyarankan sebaiknya minumlah disaat Anda haus atau kalau bibir Anda kering. Jika tidak haus , Anda tidak perlu minum.

5. Mitos : Operasi menjadi jalan terakhir

Fakta :
Operasi memang membantu , namun menyebabkan resiko yang lebih besar menyerupai kesulitan buang air kecil atau justru memperburuk beser. Prosedur invasif menyerupai suspensi retropubik dan operasi selempang dapat menjadi resiko utama.

Seorang pasien harus selalu diberi pilihan untuk  menemukan pengobatan non operasi dan kemudian harus membuat pilihan sendiri. Operasi hanya disediakan untuk pasien yang telah mencoba dan gagal pada pilihan non-bedah , atau yang menolak pilihan non-bedah.

- Penyebab dari beser :

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK). ISK ialah penyebab utama peningkatan frekuensi buang air kecil.

2. Diabetes. Sering buang air kecil sering merupakan gejala awal dari diabetes dikala badan mencoba untuk membersihkan diri dari glukosa yang tidak digunakan melalui urin.

3. Prostatitis akut. Prostatitis akut ialah pembengkakan dan iritasi kelenjar prostat yang berlangsung cepat. Prostatitis akut biasanya disebabkan oleh 1. infeksi kuman pada kelenjar prostat yang menyebabkan dinding kandung kemih menjadi sensitif. Kandung kemih mulai berkontraksi bahkan ketika masih memiliki sejumlah kecil urin.

4. Kandung kemih terlalu aktif (overactive bladder). Beberapa orang sering buang air kecil karena kandung kemih yang terlalu aktif. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan pada syaraf-syaraf yang mengontrol rangsang kemih pada otot-otot di kandung kemih dan panggul.

5. Pembesaran prostat. Sering merasa ingin kencing , terutama di malam hari , ialah salah satu gejala dini pembesaran prostat jinak (BPH) , yang banyak terjadi pada pria di atas usia 40 tahun.

6. Menstruasi. Hormon dalam badan perempuan berubah terus sepanjang bulan. Tepat sebelum menstruasi biasanya kelembaban wanita meningkat. Dalam beberapa hari menstruasi , kelembaban ekstra itu meninggalkan badan sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil.

7. Kehamilan. Pada minggu-minggu awal kehamilan rahim mengalami perkembangan sehingga menekan kandung kemih , menyebabkan sering buang air kecil.

8. Sistitis interstisial. Radang dinding kandung kemih kronis yang tidak diketahui penyebabnya ini ditandai dengan nyeri di tempat kandung kemih dan panggul. Gejala utama sistitis ialah dorongan berpengaruh untuk buang air kecil , setiap kalinya hanya mengeluarkan sejumlah kecil urin (Jawa: anyang-anyangen).

9. Kafein. Kafein menghambat kerja hormon antidiuretik (ADH). Hormon itu memastikan bahwa tidak terlalu banyak air dalam urin. Hambatan terhadap ADH membuat produksi air urin meningkat. Disarankan bahwa untuk setiap cangkir kopi Anda meminum segelas air putih untuk mengisi kekurangan tersebut.

10. Obat-obatan. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dapat membuat Anda lebih sering pipis untuk sementara dan kembali normal setelah Anda berhenti minum obat.

11. Stroke atau penyakit neurologis lainnya. Kerusakan saraf yang mengendalikan kandung kemih dapat menyebabkan problem fungsi kandung kemih , termasuk dorongan untuk buang air kecil yang terlalu sering dan tiba-tiba.

- Cara mengatasi beser :

1. Cobalah untuk menahan kencing selama 30 menit dalam sehari. Sambil melaksanakan itu , tarik nafas dalam-dalam dan buat diri sendiri sesantai mungkin. Lakukan dalam waktu seminggu. Hal ini berkhasiat untuk melatih organ kandung kemih Anda. Tapi perlu diingat , jangan melaksanakan lebih dari 30 menit karena hal itu justru bisa membuat kandung kemih tidak bekerja menyerupai yang seharusnya.

2. Kurangi makanan atau minuman yang tidak begitu penting. Misalnya saja minuman yang mengandung alkohol atau soda. Selain itu , kalau selesai olah raga cukup minum air putih saja. Tiada yang lain. Dan satu hal lagi , berhenti makan dan minum 2 jam sebelum tidur.

- Berikut beberapa penyakit yang harus diwaspadai bila Anda sering beser :

1. Diabetes
Sering buang air kecil merupakan salah satu gejala yang paling umum dari diabetes melitus. Ketika ada terlalu banyak glukosa dalam darah , ginjal harus mempercepat fungsinya untuk menyingkirkan zat tersebut. Itulah mengapa Anda bisa buang air kecil hingga 20 kali dalam sehari.

2. Stres
Stres dan ketakutan bisa membuat Anda merasa menyerupai ingin kencing. Hal ini bisa terjadi ketika Anda berada di ruang ujian. Ketika Anda cemas , sistem saraf sentra memicu dorongan untuk meringankan kandung kemih.

3. Terlalu banyak konsumsi alkohol
Minum terlalu banyak alkohol , terutama bir dapat membuat Anda sering buang air kecil. Alkohol mengganggu pelepasan ADH yang membantu menekan harapan untuk buang air kecil. Tentu , Anda memiliki kontrol kandung kemih yang lemah ketika mabuk.

4. Hiperaktivitas kelenjar tiroid
Ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh hiperaktivitas kelenjar tiroid dapat membuat Anda ingin buang air kecil sepanjang waktu.

5. Infeksi jalan masuk kencing
Bila mengalami infeksi jalan masuk kencing , Anda akan mencicipi dorongan untuk buang air kecil lebih sering. Kandung kemih bekerjsama tidak penuh dan dikala Anda berusaha kencing , hanya beberapa tetes urine yang keluar.

6. Gangguan ginjal
Ginjal berfungsi menyaring darah dalam badan dan memisahkan urine. Kadang-kadang , infeksi di ginjal atau gangguan lain dapat membuat Anda ingin buang air kecil terlalu sering.

7. Tingginya kadar kalsium
Tingginya kadar kalsium dalam badan dikaitkan dengan sering buang air kecil. Ekstra kalsium dalam badan akan turun ke sekitar kandung kemih dan mengurangi kapasitas penyimpanannya. Hal ini menyebabkan peningkatan dorongan untuk buang air kecil.

8. Stroke saraf
Kadang-kadang , stroke saraf dapat membuat kontrol kandung kemih lemah. Kadang-kadang , setelah mengalami stroke otak , Anda tidak memiliki kontrol atas kandung kemih. Hal ini karena saraf yang mengarah ke kandung kemih mengalami kerusakan.

Nah , itu tadi sekilas pembahasan kita ihwal beser dan penyakit yang ditimbulkan. So , selalu menjaga kesehatan yaaa... jangan menyepelekan hal yang kecil boleh jadi hal itu bisa berakibat fatal. Tetap waspada guys !

Semoga Bermanfaat
Terimakasih Telah Berkunjung
Selamat Berakhir Pekan_ @mastiah_43




0 Response to "8 Penyakit Yang Perlu Diwaspadai Akibat BESER !!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel