Micin Bikin Kita Bodoh ? Benar Atau Salah ?
Menjaga Kesehatan sangat penting. Banyaknya fakta atau mitos perihal kesehatan tentunya membuat kau selalu ingin mengetahui kebenaran dari isu yang beredar. Dilansir dari belajarkesehataan.blogspot.co.id | 
Micin atau Monosodium Glutamat (MSG) yakni salah satu bahan aditif yang banyak terdapat dalam banyak sekali makanan di Indonesia. MSG secara kimia sebenarnya yakni gabungan antara senyawa sodium , mirip garam , dengan glutamat yang merupakan salah satu jenis senyawa penyusun protein dalam tubuh. Makara , MSG bukan racun kimia melainkan bahan-bahan yang memang ada dan diharapkan dalam tubuh.
Lalu , apakah konsumsi MSG sebagai bahan aditif berbahaya bagi kesehatan? Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh spesialis saraf berjulukan John Olney , MSG memang dapat mengakibatkan kerusakan pada otak jikalau dikonsumsi secara berlebihan. Namun eksperimen Olney ini cukup ekstrim dan tidak realistis. Olney menyuntikkan MSG dalam dosis tinggi setiap hari secara eksklusif ke tikus-tikus percobaannya semenjak tikus tersebut masih bayi. Ketika remaja , tikus-tikus tersebut menyampaikan gejala-gejala kerusakan otak , obesitas , kemandulan , dan pertumbuhan yang terhambat.
Sedangkan insan rata-rata mengonsumsi MSG pemanis hanya sekitar 3-4 gram perhari , jauh dibawah dosis yang diberikan Olney dalam percobaannya. Selain itu , insan memakan MSG alih-alih menyuntikkannya eksklusif dalam tubuh. Dan MSG sebenarnya akan terserap dan diolah di usus halus sampai menjadi energi yang digunakan untuk beroperasinya usus. Jika kadar MSG dalam tubuh terlalu banyak , maka MSG akan dikeluarkan kembali lewat urin sehingga tidak menumpuk dalam tubuh.
Berdasarkan alasan di atas , maka konsumsi MSG sebenarnya tidak berbahaya asalkan tidak berlebihan. Food and Drugs Administration di Amerika Serikat telah menyatakan MSG aman untuk dikonsumsi secara umum , meski beberapa orang memang memiliki sensitivitas berlebih terhadap MSG. Namun dalam banyak kasus , hipersensitivitas terhadap MSG dapat hilang dengan sendirinya tanpa penanganan khusus dari dokter. Dan tidak pernah ada kasus empiris insan yang menjadi udik akhir MSG.
Lalu , apakah konsumsi MSG sebagai bahan aditif berbahaya bagi kesehatan? Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh spesialis saraf berjulukan John Olney , MSG memang dapat mengakibatkan kerusakan pada otak jikalau dikonsumsi secara berlebihan. Namun eksperimen Olney ini cukup ekstrim dan tidak realistis. Olney menyuntikkan MSG dalam dosis tinggi setiap hari secara eksklusif ke tikus-tikus percobaannya semenjak tikus tersebut masih bayi. Ketika remaja , tikus-tikus tersebut menyampaikan gejala-gejala kerusakan otak , obesitas , kemandulan , dan pertumbuhan yang terhambat.
Berdasarkan alasan di atas , maka konsumsi MSG sebenarnya tidak berbahaya asalkan tidak berlebihan. Food and Drugs Administration di Amerika Serikat telah menyatakan MSG aman untuk dikonsumsi secara umum , meski beberapa orang memang memiliki sensitivitas berlebih terhadap MSG. Namun dalam banyak kasus , hipersensitivitas terhadap MSG dapat hilang dengan sendirinya tanpa penanganan khusus dari dokter. Dan tidak pernah ada kasus empiris insan yang menjadi udik akhir MSG.
0 Response to "Micin Bikin Kita Bodoh ? Benar Atau Salah ?"
Post a Comment