Jenis dan Bahaya Sariawan

SARIAWAN?????
tidak asing lagi bagi kita  mendengar kata-kata sariawan. kebanyakan dari kita pasti pernah mengalami sariawan. rasa perih yang ditimbulkan sangat terasa ketika kita mengkonsumsi makanan pedas dan panas , mungkin sebagian dari kita menganggap sepele penyakit sariawan karena mampu sembuh dengan sendirinya. Tapi , tahukah anda bila sariawan dapat memicu terjadinya penyakit kanker rongga mulut?
Mari kita simak penjelasan berikut ini :

Jenis dan Bahaya Sariawan
SARIAWAN atau stomatitis yakni radang yang terjadi pada mukosa lisan , biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi adegan dalam , bibir adegan dalam , pengecap , gusi , serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya , namun sariawan sangat mengganggu.

Seperti dikemukakan Dr. drg. Harmas Yazid Yusuf , SpBM dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung , sariawan merupakan bahasa awam untuk banyak sekali macam lesi/benjolan yang timbul di rongga mulut. Biasanya jenis sariawan yang sering timbul sehari-hari pada rongga lisan disebut Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR).
Gejalanya berupa rasa sakit atau rasa terbakar satu hingga dua hari yang kemudian mampu timbul luka (ulser) di rongga mulut. Rasa sakit dan rasa panas pada sariawan ini membuat kita susah makan dan minum. Sehingga kadang pasien dengan SAR datang ke dokter gigi dalam keadaan lemas.

"Ini sering menyerang siapa saja. Tidak mengenal umur maupun jenis kelamin. Biasanya tempat yang paling sering timbul SAR ini yakni di mukosa pipi adegan dalam , bibir adegan dalam , pengecap serta di langit-langit ," kata drg. Harmas dalam percakapan dengan wartawan disela-sela Kongres Nasional IX Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia yang diselenggarakan di Bandung.

Ditanyakan faktor penyebab utama terjadi sariawan , drg. Harmas mengatakan , hingga ketika ini belum diketahui penyebab utama sariawan. Namun para hebat mengira banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya sariawan ini , antara lain , defisiensi (kekurangan) vitamin B12 dan zat besi. Selain juga kemungkinan terkena infeksi virus dan kuman sebagai penggerak timbulnya sariawan ini. "Ada pula yang mengatakan bahwa sariawan merupakan reaksi imunologik ajaib pada rongga lisan ," ujarnya.


Ada beberapa hal yang mampu menyebabkan sariawan , yaitu:

1. Akibat Virus

Sariawan ini disebabkan oleh beberapa bentuk virus yang ada di dalam badan , termasuk kasus-kasus khusus ibarat yang menyebabkan demam pada kelenjar , herpes dan penyakit lisan lainnya.

2. Akibat Bakteri

Sariawan jenis ini biasanya suka terjadi bila seseorang menderita sakit tenggorokan atau penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri.

3. Akibat Jamur

Sariawan ini timbul ketika seseorang memiliki sistem kekebalan badan yang sangat rendah atau duduk perkara kesehatan lainnya yang mungkin memerlukan penggunaan antibiotik dosis tinggi.

4. Non-infeksi

Penyebab paling umumnya yakni terjadinya luka di lisan yang berulang , meskipun tidak diketahui penyebabnya tetapi biasanya akan hilang dalam waktu dua minggu. Sariawan ini juga mampu disebabkan adanya duduk perkara dalam sistem pencernaan , kekurangan vitamin , riboflavin , miacin dan B12.

Selain keempat penyebab di atas , ada pula hal lain yang diduga dapat menyebabkan sariawan ibarat kondisi lisan itu sendiri , ibarat kebersihan lisan yang buruk , pemasangan gigi palsu , luka pada lisan karena makanan atau minuman yang terlalu panas , dan kondisi badan , ibarat adanya alergi atau infeksi.

Sariawan identik dengan kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin itu memang menimbulkan jaringan di dalam rongga lisan dan jaringan penghubung antara gusi dan gigi mudah robek yang kesannya menyebabkan sariawan. Namun , kondisi tersebut dapat diatasi bila kita sering mengonsumsi buah dan sayuran.

Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri ibarat terbakar yang terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan , dan bila sudah parah dapat menyebabkan demam. Gangguan sariawan dapat menyerang siapa saja , termasuk bayi yang masih berusia 6 - 24 bulan.

Banyak penelitian menawarkan bahwa faktor psikologis (seperti emosi dan stres) juga merupakan faktor penyebab terjadinya sariawan. Kondisi lainnya yang diduga memicu sariawan yaitu kekurangan vitamin B , vitamin C , serta zat besi; luka tergigit pada bibir atau pengecap akhir susunan gigi yang tidak teratur; luka karena menyikat gigi terlalu keras atau bulu sikat gigi yang sudah mengembang; alergi terhadap suatu makanan (seperti cabai dan nanas); gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi); menurunnya kekebalan badan (setelah sakit atau stres yang berkepanjangan); dan adanya infeksi oleh mikroorganisme.

Sariawan dapat diredakan dengan menggunakan beberapa jenis obat , baik dalam bentuk salep , obat tetes , maupun obat kumur. Saat ini , sudah banyak tersedia pasta gigi yang dapat mengurangi terjadinya sariawan. Jika sariawan sudah telanjur parah , dapat digunakan antibiotika dan obat penurun panas (bila disertai dengan demam). Sariawan umumnya akan sembuh dalam waktu 4 hari. Namun , bila sariawan tidak kunjung sembuh , segera periksakan ke dokter , karena hal itu dapat menjadi gejala awal adanya kanker mulut.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sariawan , antara lain yaitu menghindari kondisi stres , sering mengonsumsi buah dan sayuran , terutama yang mengandung vitamin B , vitamin C , dan zat besi , menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan lisan , serta menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada rongga mulut.

Jenis-Jenis Sariawan

1. Sariawan yang disebabkan jamur
Sariawan dapat juga disebabkan oleh jamur , menurut bahasa medis sariawan ini disebut sariawan kandidiasis oral atau moniliasis. Sariawan ini disebabkan oleh penggunakan antibiotika dalam waktu lama dan mampu pula disebabkan karena gigi dan lisan yang kurang bersih. Sariwan jenis ini biasanya menyerang bayi dan manula.

2.Sariawan kambuhan
Sariwan jenis ini merupakan jenis sariawan dimana tempat terjadinya dititik yang sama terus. Dalam dunia medis dinamai Afte Rekuren. Sariawan ini berupa luka yang sifatnya tiba-tiba dan rasanya nyeri. Bisa muncul satu atau sekaligus berkelompok. Sariawan jenis ini biasa dipicu oleh kekurangan zat besi , vitamin C dan vitamin B12.

3. Gangguan hormonal
Sariawan juga mampu disebabkan oleh gangguan hormonal , misalnya pada perempuan yang sedang menstruasi. Tentu saja , setiap orang mengalami reaksi berbeda-beda.

4. Sariawan akhir rokok
Sariawan jenis ini diderita oleh para perokok berat. Sariawan ini disebut pula Stomatitis Nicotina. Sariawan ini cenderung menyerang tempat lisan di langit-langitnya karena lokasi itu lah yang terkena asap rokok. Sariwan tipe ini hilang seiring dengan menurunnya frekuensi merokok.

5. Sariawan akhir lisan kering
Mulut kering kurang memproduksi air liur atau saliva. Padahal , kalau kuantitassaliva menurun maka otomatis kualitasnya akan turun. Sariawan cenderung muncul pada lisan kering yang minim saliva. Karena itu , perbanyak mengunyah sayuran segar. Ketika kita mengunyah sayuran segar , akan diharapkan banyak saliva sehingga secara otomatis lisan akan memproduksi banyak saliva. Salah satu penyebab lisan kering ialah stress. Makara ketika Anda stress , sebaiknya perbanyak makan sayur dan buah , bukan mengalihkannya ke coklat ataupun es krim dalam jumlah besar

Kanker Rongga Mulut
Kendati sariawan kelihatannya sepele , drg. Harmas meminta perhatian penderitanya bila sariawan yang dideritanya itu berkepanjangan. Karena hal itu mampu menjadi gejala awal terkena kanker rongga mulut. Begitu pula dengan gangguan pada lisan lainnya , ibarat infeksi gigi yang menyebabkan gigi goyang. Jika penyebab gigi goyang itu yakni kanker rongga lisan , pencabutan gigi mampu jadi musibah karena mempermudah penyebaran kanker ke organ vital lainnya.
Drg. Harmas menyebut , kanker rongga lisan memiliki gejala yakni , sariawan berkepanjangan selama lebih dari dua ahad , serta kelenjar getah bening di leher terasa sakit dan sedikit bengkak. "Selain juga adanya benjolan-benjolan yang cukup besar di wilayah rongga lisan ," kata drg. Harmas kepada wartawan disela-sela.
Harmas menjelaskan , kanker rongga lisan tergolong berbahaya dan sulit disembuhkan karena kebanyakan kasusnya gres terdeteksi dalam keadaan lanjut. Untuk itu , ia menganjurkan dokter gigi mewaspadai gejala awal kanker rongga lisan berupa sariawan yang berkepanjangan serta infeksi gigi.
Kanker rongga lisan yakni kanker di rongga lisan dan faring. Faring yakni susukan yang terletak antara rongga hidung serta rongga lisan dan kerongkongan , termasuk kanker bibir , pengecap , kelenjar liur , gusi , dasar lisan , dan adegan lain mukosa bukal.
Jika ditemukan dalam stadium lanjut , kanker rongga lisan biasanya tidak dapat diangkat lagi karena sudah menyebar jauh. Penyebaran mencakup kepala , kelenjar getah bening di leher , paru-paru , hingga lever.

Vitamin C
Satu hal yang perlu perhatikan dalah bagaimana bersikap bijaksana ketika mengkonsumsi vitamin C. Karena mengkonsumsi vitamin C dengan dosis terlalu besar mampu mengganggu peresapan dan penggunaan vitamin B-12 oleh tubuh. Ia juga menurunkan kerja obat tertentu , dan mampu menyebabkan watu ginjal serta diare.
Konsumsi vitamin C yang tinggi dalam jangka pendek juga mampu menjadikan kita malah ibarat kekurangan vitamin C. Ibu hamil yang mengkonsumsi 400 miligram vitamin C per hari sepanjang kehamilan , akan melahirkan bayi yang sariawan. Jumlah vitamin C dalam darah juga akan lebih rendah dari normal bila orang yang membiasakan diri makan vitamin C secara wajar.

Vitamin C tak dapat disimpan dalam tubuh. Sehingga memang perlu dikonsumsi setiap hari. Tapi akhir kesadaran tinggi akan perlunya vitamin C , banyak orang di sekitar kita menyantapnya berlebihan.

Bersikap bijak terhadap vitamin C , sama halnya dengan mengakrabinya secara apa adanya. Karena asupan ini sangat penting bagi tubuh. Terutama bagi mereka yang sering mengalami sariawan , scurvy , nanah gusi atau luka rongga lisan yang bila diamati benar , bukan penyakit sepele. Bisa menyebabkan kekakuan pada sendi tulang , perdarahan di bawah kulit dan jaringan dalam , penyembuhan luka yang lambat , hingga anemia. Padahal sariawan mampu terjadi pada semua golongan usia , bahkan pada bayi berusia 6-24 bulan.

Vitamin C penting sebagai pembentuk kolagen , protein yang berfungsi sebagai "semen" perekat antar-jaringan tubuh. Kolagen ini dibentuk dari prokolagen , yang mengandung asam amino hidroksiprolin dan hidroksilisin. Dua asam amino itu diubah dari prolin dan lisin , setelah sebelumnya prokolagen dibentuk.

Proses perubahan prolin dan lisin dalam prokolagen ini dilakukan oleh enzim prolil hidroksilase , yang membutuhkan eksistensi ion besi ferro. Padahal , materi tidak stabil dan mudah dioksidasi. Maka peran vitamin C yakni menjaga biar ion besi ferro tidak teroksidasi.

Kekurangan vitamin C menimbulkan proses hidroksilasi dalam prokolagen berkurang. Sehingga serat kolagen yang terbentuk menjadi lebih rapuh. Akibatnya , jaringan lunak ibarat dalam rongga lisan , jaringan penghubung antara daging dan gigi , daging dan tulang , mudah robek sehingga timbullah sariawan.

Dinding pembuluh-pembuluh darah kapiler di dalam jaringan juga putus , sehingga terjadi perdarahan , misalnya pada gusi. Gusi berdarah , dan jaringannya lemah serta melunak. Dentin , yang terletak di bawah lapisan email gigi dan menjadi adegan dari akar gigi , pecah. Alat pengunyah itu menjadi goyah dan proses penghancuran makanan menjadi sulit. Sambungan tulang pun nyeri. Sehingga kekurangan vitamin C pada bayi mampu menimbulkan terganggunya pembentukan jaringan tulang.

Perdarahan dalam kulit akan menimbulkan efek yang lebih parah , misalnya munculnya flek hitam-biru yang tampak pada kulit , berupa munculnya bintik-bintik merah di sekeliling tempat tumbuhnya rambut , misalnya tangan , pantat , lengan , dan punggung.

Sel-sel penumbuh rambut tidak mendapatkan zat-zat gizi dari darah , sehingga rambut tumbuh bergairah dan kaku. Jika perdarahan terjadi pada jaringan jantung atau otak , penderita sariawan mampu meninggal mendadak. Ini mampu terjadi bila seseorang kekurangan vitamin C selama 5 bulan! Makara tidak perlu berlebihan dalam mengkonsumsi vitamin C , alih-alih mau sehat malah sakit.

sekian postingan saya untuk kali ini yang membahas perihal jenis dan Bahaya sariawan.
buat anda tetap jaga kesehatan ya.
jangan pernah menyepelekan hal kecil , karena dari hal yang kecil itu mampu berakibat fatal.

selamat selesai pekan untuk anda semua_




0 Response to "Jenis dan Bahaya Sariawan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel